Alasan Mengapa Kucing Gak Bisa Jatuh Terbalik
9 Maret 2013 Tinggalkan komentar
Anda mungkin pernah liat kucing yang jatuh dari tempat tinggi bisa
mendarat dengan mulus dan tidak mengalami cedera. Kenapa bisa? Hal ini terjadi karena kucing (dan beberapa hewan lain) punya sistem
keseimbangan dan koordinasi yang luar biasa. Sistem inilah yang membuat
kucing, ketika jatuh, akan menyadari dalam posisi apa dia jatuh. Kalo dia
jatuh dalam posisi terbalik, dia akan segera memutar tubuh sehingga
kakinya berada di sebelah bawah, dan bersiap untuk mendarat.
Mendaratnya juga ga asal regangin kaki. Kalo manusia jatuh dari tempat tinggi dengan kaki ke bawah, biasanya pasti patah kan. Kalo kucing pinter, mereka
setelah memutar kaki ke bawah, segera meregangkan kakinya sehingga angin
menahan jatuh tubuhnya. Dan saat bersentuhan dengan tanah, kakinya langsung
ditekuk supaya mengecilkan efek jatuhnya. Rekor tertinggi pernah mencatat bahwa kucing pernah jatuh dari ketinggian lantai 46
tingkat (walaupun sambil jatuh dia sempat mantul2 ke kanopi2) dan tetap bisa
bangun dan berjalan dengan agak terpincang. luar biasa kan. Kalo manusia dah mati
tuh. Tapi penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi kucing jatuh, makin banyak
tulangnya yang patah. Tapi cuma sampe batas lantai 5 tingkat doang. Lebih dari itu,
jumlah tulang kucing yang patah menurun drastis, apalagi kalo semakin tinggi. Nah rahasianya adalah, kucing (dan beberapa hewan lainnya) punya apa yang
disebut dengan terminal velocity, yaitu kecepatan jatuh maksimum yaitu 60 mil
perjam. Saat kucing jatuh, kan sesuai hukum fisika, kecepatan jatuh si kucing makin
bertambah. Ternyata, saat kecepatan jatuh kucing mencapai terminal velocity, di saat
itulah kucing merasa paling rileks dan nyaman. Maka dia mulai meregangkan kakinya
seperti bajing loncat untuk mengurangi efek jatuhnya. Nah itulah sebabnya makin tinggi dia jatuh, makin ada dia kesempatan untuk merasa rileks. Itu juga sebabnya
kalo dijatuhin dari tempat yang rendah, dia ga sempat ngerasa rileks. Makanya
jatuhnya lebih berasa